Minggu, 15 Juni 2014

Not A Novel Story - Just a drabble

       Well, bete gue! Kesel gue! Kenapa hidup gue nggak kayak di novel aja? Punya pacar kapter basket yang kece, cool, ganteng, baik, dan setia.Gue emang punya pacar kapten basket yang cool abis! Tapi kenapa matanya musti jelalatan?! Damn it! Mentang-mentang LDR trus gue dilupain? WHATTHEHELL!! Gue tahu sih dia mantan playboy, tapi jangan hati gue yang dikretekin, dikata nggak sakit apa liat pacar gue modus sana-sini-_-


       Ya Tuhan, mengapa engkau kirimkan hamba-Mu yang cantik jelita nan baik hati ini kekasih yang agak gesrek? Mengapa bukan Harry Potter, Shinichi Kudou, Kaito Kuroba, ataupun Uchiha Itachi?  They are almost perfect guys! Ah, sial! sial! sial! Atau minimal kayak Takagi-kun lah, yang setia sama Satou-san. Kenapa musti Ahmad Fauzy si cowok player yang sialnya cutenya nggak ketulungan, baik, perhatian, suaranya bikin ati adem. Aduh, kenapa malah muji? Inilah gue, yang mencintai segala yang ada didalam dirinya kecuali sifat tebar pesonanya. Dari sekian banyak korban pesonanya kenapa gue salah satunya? Kuso!


       But, gimanapun kelakuan dia, gue tetep cinta nggak pake mati sama dia. He's my almost perfect guy. Di jidatnya udah gue kasih cap [milik Chika] awas aja kalo ada yang deketin, di jamin nggak selamet dari gue. Ini seriusan! Karena dia gue nemu diri gue yang sebenernya dan karena dia pula gue sadar kalo hidup itu nggak kayak kisah di novel-novel atau yang ada di anime yang punya tokoh almost-perfect-guy. Di dunia ini cuma ada gue sama dia dan kisah kita.

Owari

Rabu, 28 Mei 2014

What's on my head

Ohayou minna-san~
Ne, balik lagi sama gue Wahyu Kartika Purnamasari, seorang ABG LABIL yang baru saja menghadapi ujian kesabaran buat gue (read : Ujian Nasional beserta kisruh-kisruhnya). Demi apapun yang ada di dunia ini, gue benci banget sama Mendikbud dan antek-anteknya, rasanya kalo ketemu pengen gue racunin pake APTX-4869!! SOAL UJIAN NASIONAL BANJIR?! WHATTHEHEL!! Kampret banget kan! Udah soalnya melenceng dari kisi-kisi, soal pake banjir, sebenernya kerja Mendikbud itu apaan?! *mikir keras* apa cuma ngeksis di TV bilang UN lancar? nggak punya otak emang! Dengan seenaknya bilang UN Lancar!! kuso!! Oke, lupain soal curcolan gue tentang UN, toh gue nggak bakal mati cuma karena nilai gue jauh dari kata memuaskan buat gue pribadi, toh orang yang nilainya bagus belum tentu JUJUR dalam ngedapetin nilai itu.

By the way, omong-omong soal JUJUR, gue tersentuh sama TVCnya pak Jokowi. Kata-katanya langsung nge-jleb di batin gue. Satu TVC tapi bisa langsung nge-'checkmate' semua pihak yang kontra Jokowi. Sebenernya semua orang yang di pihak pak Prabowo menurut gue semuanya orang yang 'bermasalah'. Memang sih banyak tokoh 'famous' yang berada dipihaknya, demo, coba inget-inget lagi nama-nama terkenal itu. Sebelumnya gue mau izin pake kata-kata yang mungkin enggak sopan.  

Well, mulai dari anak cawapresnya, kampret banget!! Enak aja, udah ngebunuh orang dan BEBAS!! DAMN!! Apa karena bapaknya Menteri dan terus kebal hukum?! Enak banget yak-__- Meskipun bertanggung jawab, tapi mau gimanapun, HUKUM HARUS DITEGAKKAN! Dan sekarang? Bapaknya dengan bangga mengumumkan diri sebagai cawapres dan pake nyindir-nyindir kinerja orang, dalam hal ini Pak Jokowi yang dimaksud, hadeh, rasanya gue pengen banget ngejitak bapak-bapak yang satu ini biar nyadar dan napak bumi.

Begitu juga Ahmad Dhani, anaknya nabrak orang, bebas, dan sekarang sok-sokan tau politik. Hello, Pak! Urus dulu anaknya situ, lagian, situ juga orang tua keblinger, anak belum genap 17 tahun udah di izinin naik mobil. Nggak nyadar apa kalo anaknya belum dapet SIM, dan SEHARUSNYA sebagai WARGA NEGARA YANG BAIK situ nggak ngebiarin anaknya nyetir mobil. See?  hasilnya ya itu, tabrakan maut. Jangan-jangan situ buta hukum yak? Buta hukum kok sok-sokan ngerti soal politik. Yang dimaksud tidak ragu-ragu itu apa yak? Setau gue, pemimpin itu nggak boleh sembarangan ambil keputusan. Kalo di kopasus emang cuma ada 2 pilihan, MEMBUNUH atau TERBUNUH, but, ini negara, Pak! Memimpin sebuah negara nggak sesimple ngambil keputusan dalam sebuah medan perang. Kalo perang emang cuma ada 2 pilihan, tapi beda sama memimpin negara, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. So, gue mau tanya lagi, benarkah pilihan bapak? Atau cuma ikut-ikutan? Atau bahkan alah ngarep sesuatu jikalau PraHaRa jadi RI-1 dan RI-2?

Next, pak Mahfud MD dan raja Dangdut yang gue ogah abis nyebut namanya. Sebenernya gue curiga kalo 2 orang ini masuk dalam  kelompok orang yang sakit hati. Yang bikin ngakak abis itu anaknya si raja dangdut, mau ngancem pindah dari Jakarta kalo Jokowi menang, kalo kata gue mah SILAHKAN, emang situ siapa pake ngancen pindah? sumbangsih situ buat Jakarta apa?! paling juga masih mikirin diri sendiri aja sok-sokan  ngancem-ngancem. Belum lagi bapaknya, sok-sokan ngeboikot PKB, elah, pak, nyadar kek, situ bukan siapa-siapa, kalo menurut gue mah PKB mendulang suara yang besar itu efek elit politiknya yang menghindari hal-hal negatif nggak pake SARA, makanya PKB ngedulang suara yang lumayan.
  




itu dia TVCnya yang  bikin gue terkesan banget, cuma 30 detik tapi so-so AMAZING!! yang perlu di garis bawahi itu kata-kata yang ini

See, kata-katanya seakan nampar gue, gue  ini pengen pemimpin jujur dan bersih, tapi gue sendiri agak enggak siap kalo dipimpin untuk menjadi jujur dan bersih, dan menurut gue ini bukan hanya gue yang nggak siap untuk dipimpin untuk menjadi jujur dan bersih,  buktinya banyak orang yang lebih memihak sama orang yang kurang jujur. Ini pendapat gue, apa pendapat elo? Haha, enggak ding, gue nggak nanyain pendapat orang lain, ini cuma untuk gue pribadi doang, haha, see you byebye,


regards,


W. Kartika Purnamasari (@kaa_vin)

Kamis, 03 April 2014

Penghianatan PDI-P terhadap "Perjanjian Batu Tulis MegaPro"

Ohayou minna-san~

Kali ini gue balik dengan seumprit pendapat gue tentang "Perjanjian Batu Tulis Megawati-Prabowo".
Well, gue tau gue ini masih ababil, kalo ngomong suka asal jeplak, gue belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, masih sinetronholic (?), dan gue ini masih anak SMA! catet, MASIH ANAK SMA! But, jangan salah, gue juga cinta hukum dan politik, dari gue kelas 3 SMP sampe sekarang di tingkat teratas sebagai pelajar, gue MASIH CINTA sama hukum dan politik. Jujur, gue juga males bikin postingan kayak gini di blog gue yang penuh dengan coretan alay khas remaja punya gu, but, you know lah, cinta bisa merubah segalanya *cieelah bahasanya

Back to the topic, honestly, gue gerah sama kondisi politik yang carut-marut, amburadul, dan nggak karu-karuan. Well, gue tahu tahun ini itu tahunnya berelemen kayu dan sudah pasti keadaan jadi susah karena bakal ada tragedi saling memukul but, JANGAN di bidang POLITIK, please. Menurut gue, politik itu kunci dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Asked why? karena jika kondisi  politik kondusif maka semua berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara pun akan kondusif, begitu pula sebaliknya.

Di postingan ini, gue bakal bahas tentang topic yang lagi hot di kalangan masyarakat awam, yaitu soal "PENGHIANATAN PDI-P TERHADAP PERJANJIAN BATU TULIS MEGAWATI-PRABOWO". Sebelum kalian baca postingan gue, gue mau kasih warning ke reader-san dulu kalo semua postingan ini berasal dari pendapat gue pribadi. Dan postingan ini nggak pernah dapet bayaran sesenpun, postingan ini bukan postingan bayaran. Gue nulis ini pure kemauan gue. INGET YA, KARENA MURNI KEMAUAN GUE.

Well, inilah perjanjian batu tulis antara Megawati dan Prabowo yang lagi heboh dipergunjingkan diseluruh pelosok negeri tercinta ini.


Nah, pikunya sengaja gue gedein, biar pada ngeh, dan nggak cuma berkata gue nggak paham maksud isi perjanjian batu tulis itu.  Yang jadi trend kan pasal 7nya yang berbunyi "Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014". Well, gue tau kok kalo tindakan Bu Mega yang memberikan mandat pada Pak Jokowi itu -mungkin- melukai isi perjanjian batu tulis itu. But, coba liat dari sisi yang lain. 

PDI-P sebagai salah satu partai besar di Indonesia juga harus menyiapkan beberapa kemungkinan, diantaranya kemungkinan itu adalah :

PDI-P mendapatkan kursi di DPR lebih dari 20% dan BERHAK untuk mengusung Calon Presiden dan Wakil Presiden. Karena alasan inilah gue merasa mandat Bu Mega terhadap Pak Jokowi TIDAK MELANGGAR PERJANJIAN BATU TULIS. Why? karena sebagai ketua umum beliau juga harus bersikap bijaksana. Beliau memberi mandat Pak Jokowi untuk maju dalam bursa calon presiden juga karena tuntutan rakyat di berbagai daerah. Jadi intinya menurut gue, mandat yang beliau berikan TIDAK MELANGGAR PERJANJIAN BATU TULIS.


Hal ini akan lain cerita apabila PDI-P tidak mendapatkan 20% dari keseluruhan kursi di DPR. Gue yakin 100% kalau Ibu Mega pasti akan mendukung Pak Prabowo. Karena visi dan misi dari Partai Gerindra dan PDI-P -menurut gue- hampir sama. Kedua partai ini pun selalu berjalan beriringan, mulai dari keberadaan mereka di pihak oposisi, sampai keberhasilan calon kepala daerah yang diusung kedua partai ini. Gue berharapnya sih kedua partai ini cepet akur dan bisa kembali berjalan beriringan seperti dulu.

Dan gue menilai sikap Pak Prabowo yang -menurut gue- arogan dan menuding Pak Jokowi sebagai capres boneka justru membuat masyarakat awam menilai kalau Pak Prabowo merasa tertekan dengan keberadaan Pak Jokowi di bursa capres 2014 dan juga sebagai sikap yang kurang gentle. Seharusnya Pak Prabowo tidak perlu mengungkit soal perjanjian batu tulis dan menuding Pak Jokowi sebagai capres boneka karena tindakan Pak Prabowo inilah yang membuat masyarakat menyimpulkan kalau Pak Prabowo sangat berambisi menjadi Presiden dan takut menghadapi Pak Jokowi sebelum bendera perang secara resmi dikibarkan.

Cukup sekian dari gue yang masih piyik dalam bidang politik ini, tapi gue berharap postingan ini sedikit meluruskan presepsi yang agak bengkok mengenai perjanjian batu tulis. Kalau ada kata yang kurang berkenan, mohon maaf yang sebesarnya. Terima kasih sebelumnya atas waktu yang telah diluangkan untuk sekedar membaca postingan gue.

Regards,


Kartika Purnamasari
(@kaa_vin)