Remuk Jantungku
-Alyssa P.O.V-
Aku berdiri di tengah derasnya air hujan, merasakan semua sesak yang telah menyeruak dalam hati. Sesak karena ditinggal olehnya beberapa hari yang lalu. Dirinya yang selama ini terus menghiasi hatiku. Mana janjinya dulu untuk terus setia kepadaku? Mana? Semuanya hanya omong kosong. Dan kini, dia meninggalkanku demi gadis lain, dan gadis itu tak lain adalah Agni, sahabatnya. Aku benci diriku. Harusnya dari dulu aku sadar kalau diantara mereka telah tumbuh benih cinta. Aku sakit memikirkan semuanya. Semuanya terasa tak adil! Sangat tidak adil!
sulit ku kira kehilangannya
sakit terasa memikirkannya
hancur warasku kau tlah berlalu
tinggalkan aku begitu
rapuh hidupku, remuk jantungku
sakit terasa memikirkannya
hancur warasku kau tlah berlalu
tinggalkan aku begitu
rapuh hidupku, remuk jantungku
Aku rasa semua ini salahku. Salah diriku yang tak menjaga hatinya. Aku tau semua sifatku membuatnya jengkel. Aku yang childish, aku yang egois, aku yang manja, semua ini karena sifatku. Mengapa semuanya terjadi? Semuanya seperti mimpi buruk buatku. Aku tak sanggup menjalani semuanya. Aku takkan bisa melewati hari tanpanya. Tak kan bisa, dan tak akan pernah bisa. Aku sangat menyanginya melebihi apapun, termasuk nyawaku. God, if this a nightmare, please wake me up.
semua salahku tak jaga dirimu
untuk hatiku sungguh ku tak sanggup
semua terjadi seperti mimpi
mimpi burukku kehilanganmu
Dulu saat aku terbaring lemah di rumah sakit karena sebuah, kamu bilang sama aku kalau aku tak dapat melihat kamu akan menjadi mata untuk aku, saat aku tak dapat berbicara kamu akan menjadi mulut untukku, saat aku tak dapat mendengar kamu akan menjadi telinga untukku, dan disaat aku tak dapat berjalan, kamu akan menjadi kaki untukku. Kamu lah yang membuatku bertahan. Just for you I’m still alive, and now you’re leave me alone. Then, why should I stay alive? You’re my soul. You’re my breath. You’re my heart. Without you my life so flat.
karena kamu nyawaku
karena kamu nafasku
karena kamu jantungku
karena kamu
rapuh hidupku, remuk jantungku
rapuh hidupku, remuk jantungku
Dulu kamu pernah bilang kamu tidak akan pernah meninggalkanku. Tapi kini apa? Kamu meninggalkanku. Meninggalkan aku sendiri. Meninggalkanku dengan sejuta harapanku. Aku bisa apa tanpamu? Tak akan ada yang bisa aku lakukan. Tanpamu dalam setiapku melangkah, semuanya terasa hampa. Resah, lemah, dan gundah selalu menyapaku tanpa hadirmu.
tanpa kamu ku lemah
tanpa kamu ku resah
tanpa kamu ku gundah
tanpa kamu
remuk jantungku
-Agni P.O.V-
Aku tak penah menyangka kalau aku akan kehilangan sahabatku dari kecil secepat ini. Aku tak menyangka, dia yang begitu kuat dan tegar ternyata mengidap penyakit yang mematikan. Kanker otak telah merenggut nyawanya. Aku memang telah mengetahui penyakitnya sejak lama. Penyakit inilah yang membuatnya meninggalkan Alyssa, gadis yang sangat ia sayangi. Aku menatap nanar nisan yang bertuliskan ‘Alvin Jonathan Sindhunata’ yang basah diterpa air hujan. Selamat tinggal Vin, tenanglah di sana. Aku akan selalu mengingatmu dalam hatiku dan aku yakin Alyssa tak akan pernah membencimu, karena dia amat sangat menyayangimu. Akupun beranjak dari pemakaman. Saat akan melewati taman di kompleks perumahan Alyssa yang tidak jauh dari tempa tinggalku dan Alvin, aku melihat seorang gadis menangis ditengah derasnya air hujan. Dan aku yakin gadis itu adalah...
“Alyssa...” lirihku yang –tanpa kusadari- membuat Cakka –kekasihku- menoleh ke arahku.
“Alyssa? Kamu melihat Alyssa dimana Ag?”
“Di taman itu Kka, aku yakin dia Alyssa. Stop please, aku ingin menemuinya.” Tanpa babibu, Cakka segera memberhentikan mobilnya di taman tersebut. Aku teringat surat Alvin untuknya sebelum Alvin meninggal.
-Alyssaa P.O.V-
Aku merasakan ada yang memayungi tubuhku. Aku segera menoleh untuk mengetahui siapa yang telah berbaik hati memayung tubuhku dari derasnya air hujan.
“Agni...” Lirihku setengah terkejut. Aku tak menyangka dia ada didepanku. Entah saat ini apa yang aku rasakan. Setengah hatiku membencinya. Aku benci dia karena dia yang telah merebut Alvin dariku.
“Ya, ini aku Lyssa, maaf sebelumnya..”
“Maaf? Buat apa? Karena Alvin lebih memilihmu? Haha, aku sudah merelakannya kok Ag,” jawabku getir. Aku tak yakin atas ucapanku sendiri.
“Bukan karena itu, tapi karena Alvin...” Alvin? Kenapa dengan Alvin? Mengapa feelingku tiba-tiba terasa tidak enak?
“Alvin kenapa Ag?”
“Alvin telah meninggal. Dia meninggalkanmu bukan karena aku, tapi karena hal lain. Surat ini akan menjelaskan semuanya.” Aku lihat air mata Agni menetes ketika menyerahkan surat untukku. Dia segera beranjak meninggalkanku. Perlahan aku membuka surat tersebut.
Dear Ify Alyssaku,
Maafnya koko udah ninggalin lyca tanpa sebab. Sebenarnya koko mengidap peyakit kanker otak. Maafin koko udah nggak jujur sama lyca. Tapi satu hal yang pasti koko akan selalu sayang sama lyca. Jaga diri yah. Tetep senyum, koko nggak mau lyca cemberut ataupun nangis. Keep smile ya lyca :)
I’m yours Alyssa Saufika ♥
-Alvin Jonathan-
“ALVIN... JANGAN PERGI ALVIN...” teriakku di tengah derasnya hujan.
---The End---
Thanks udah nyempetin waktu buat ngeread cerpen kagak ada feelnya kayak gini u,u
Kasih saran yah :))